Gejolak cinta merupakan jenis penyakit hati yang memerlukan penanganan khusus. Disebabkan berbeda dengan jenis penyakit lain, baik dari segi bentuk, penyebabnya maupun terapinya. Jika telah menggerogoti kesucian hati manusia dan mengakar di dalam hati, sulit bagi para dokter mencarikan obat penawarnya dan penderitanya sulit disembuhkan
(Ibnul Qayyim al-Jauziyah)
Seseorang sudah tentu memiliki perasaan. Ya, perasaan yang berasal dari hati. Yang menandakan bahwa kita hidup, yang menandakan bagaimana kemuliaan kita sebagai manusia, yang menunjukkan bagaimana kita sebagai maklhuk yang sempurna. Ya, hati dan nafsu merupakan salah satu pemberian Allah yang paling besar. Bayangkan bila dunia ini berjalan namun sama sekali tidak ada perasaan dalam kehidupan. Bayangkan saja bila bumi ini berputar namun sama sekali tidak ada hati dalam setiap waktu. Maka bagaimanakah jadinya hidup ini?
Setiap perasaan atau nafsu merupakan satu alat yang paling penting selain akal. Karena bila seluruhnya kita ukur lewat nalar belaka, maka tentu hidup ini tidak akan pernah seimbang, tidak akan pernah sempurna. Dalam setiap pengambilan keputusan, kita butuh dua komponen. Yaitu akal dan hati atau perasaan. Namun, bagaimana bila ternyata perasaan yang kita miliki telah terjangkit virus? Telah terkena wabah penyakit yang menular? Maka tentu saja hidup ini tidak lagi seimbang.
Dan tentu saja dalam hal ini terdapat berbagai macam penyakit hati. Namun yang paling sering menjangkiti kita (terutama kawula muda) adalah mabuk asmara (al-Isyq).
Ya, sebuah penyakit yang terasa indah oleh para pengidapnya. Membuat hidup ini serasa ringan tanpa beban hanya untuk yang dicinta. Sebuah virus yang dengan mudahnya merusak hati namun sering dianggap sebagai pengobat hati. Sebuah virus yang mampu merusak komponen dalam hati untuk melihat mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah, hingga merusak akal sendiri.
Memang, tidak bisa dipungkiri bahwa cinta adalah satu hal yang paling mendasar dalam hidup, dan itu termasuk fitrah yang ditetapkan Allah kepada kita. Namun, ketika rasa cinta itu tidak bisa lagi kita kendalikan maka ia tidak hanya merenggut hati kita, namun juga merenggut akal pikiran, martabat dan kehormatan, bahkan tidak sedikit yang rela meregang nyawa demi menunjukkan bagaimana dalamnya cinta pada dzat yang sangat dicintainya.
Mabuk Asmara
Mengapa seseorang dimabuk asmara? Karena kondisi hatinya yang rapuh yang terus-terusan berangan-angan. Yang selalu terbang entah ke mana ketika bertemu dengan yang dicintai. Satu hal yang paling sering terjadi pada yang dimabuk asmara ketika dirinya tidak lagi dapat menahan dirinya untuk terus membayangkan masa depan dengan yang dicinta. Hingga membuat akal dan perbuatannya rusak karena keruhnya hati dengan cinta yang berlebihan. Tentu saja bahayanya banyak. Diantaranya,
Yang pertama, akal menjadi rusak